BUMN, RUSSIA STOCK EXCHANGE, DAN EKONOMI


Kemaren, dari berita di Russia Today, memberitakan bahwa stock exchange negeri Russia, merupakan Stock Exchange yang paling memberikan keuntungan atau Return of Invesment terbesar di dunia. Stock Exchange Russia di tahun 2019 ini menjadi Stock Exchange yang paling profitable di dunia. Menariknya, Russia merupakan negeri dengan ekonomi yang didrive oleh BUMN, terutama Sberbank, Gazprom, dan Rosneft. 3 BUMN ini merupakan pilar ekonomi negeri Russia. Menariknya, banyak BUMN di Russia yang telah IPO dan melantai di bursa saham sehingga menjadi BUMN yang lebih profesional dan juga lebih transparant. Misalnya Gazprom, BUMN gas dan pipa terbesar di dunia ini dimiliki sahamnya oleh negara hanya sekitar 50.01%, sisanya dimiliki oleh swasta dan juga public melalui bursa saham, sedangkan Rosneft, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, saham negara hanya berkisar 75% saja.

BUMN di Russia, seperti halnya BUMN di China, maupun Singapore yang mempunyai holding Temasek, rata rata sudah melakukan IPO, sehingga sahamnya bisa dimiliki oleh publik dan juga investor asing. Konsep ekonomi yang mengandalkan pilar ekonomi BUMN ini sebenarnya merupakan konsep pengembangan dari sosialisme, dimana perusahaan milik negara yang lebih dominan didalam menggerakan ekonomi negara daripada swasta. Dengan konsep ini, konsep jaminan sosial juga bisa dibiayai tidak hanya dari pajak saja, tapi juga bisa dari profit BUMN.

Di sisi lain, dengan profit BUMN yang signifikan, masyarakat sebenarnya juga bisa mengambil keuntungan ini dengan cara membeli saham BUMN yang sudah IPO. Sebenarnya di Indonesia juga sudah banyak BUMN yang IPO, namun BUMN pilar atau fundamental belum melakukan IPO bahkan cederung kurang transparan dan juga kurang profesional dan malah menjadi sapi perah politik.
Dengan fakta bahwa BUMN Russia mampu mencetak profit atau deviden tinggi di bursa saham ini, maka mitos bahwa hanya perusahaan swasta yang bisa mencetak profit tinggi telah dipatahkan. Profesionalisme, meritokrasi, tranparansi, persaingan, bukan hanya milik mereka para perusahaan swasta, BUMN juga bisa bekerja dengan meritokrasi, profesionalisme, persaingan ketat, inovasi tinggi, salah satu contohnya adalah Temasek holding Singapore, yang juga mempunyai saham di Singtel, perusahaan telekomunikasi terbesar di Singapore, Singapore Airlines, bahkan sampai ke Telkomsel. Anak perusahaan Temasek di bidang teknologi seperti Singtel juga telah banyak melakukan inovasi sehingga negeri Singapore bisa menjelma menjadi negeri yang menjadi hub bagi telekomunikasi maupun internet di asia tenggara. Hampir sekitar 80% backbone Internet di Indonesia melalui negeri Singapore dengan kabel optic bawah laut.

Melihat realita ini dan sejarah, menunjukan bahwa baik sistem ekonomi kapitalisme maupun sosialisme, perusahaan swasta maupun BUMN, sama sama bisa menjadi perusahaan yang meritokrasi, profesional, transparant, deviden besar, maupun inovative.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENILAIAN KINERJA

DIGITAL MARKETING, JUALAN ONLINE DAN AVAIL BO

AKUNTANSI MANAJEMEN: PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN DAN PENERAPAN